Rabu, 01 Februari 2012

Jerawat Bayi



Jerawat ternyata tidak hanya menyerang remaja atau orang dewasa saja, bayi pun bisa berjerawat. Coba anda perhatikan kulit wajah bayi anda, jika terdapat bintil merah di pipi, jidat, dan dagu yang disertai munculnya bintik putih di atas bintil tersebut, bisa disimpulkan bahwa bayi anda berjerawat.


Jerawat pada bayi disebabkan oleh hormon yang disalurkan oleh ibu kepada bayinya. Jerawat ini biasanya terjadi di usia  bayi 3 hingga 4 minggu. Dan kebanyakan akan hilang dengan sendirinya di usia bayi 4 hingga 6 bulan.


Perawatan jerawat pada bayi berbeda dengan perawatan jerawat pada remaja atau orang dewasa. Untuk jerawat bayi anda, anda cukup membersihkan wajah bayi anda dengan air dan sabun bayi secara teratur setiap hari. Hindari pemakaian minyak dan lotion pada daerah yang berjerawat karena hanya akan membuat kulit bayi anda iritasi dan jerawat semakin parah. Jika jerawat pada bayinya berkepanjangan meski telah anda rawat dengan rutin, segeralah berkonsultasi dengan dokter anak anda untuk memperoleh penanganan lebih lanjut. 



Biasanya jerawat bayi ini akan hilang dalam waktu beberapa minggu, tapi ada juga yang bertahan hingga berbulan-bulan. Jika dalam waktu tiga bulan jerawat bayi tak kunjung hilang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak.



Ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan orangtua terhadap jerawat di kulit bayinya, yaitu:
  1. Jangan menggunakan krim atau minyak pada kulit bayi yang berjerawat, karena hal ini bisa saja membuat jerawatnya bertambah parah.
  2. Jangan terlalu banyak membilas kulit bayi, karena berpotensi mengiritasi.
  3. Cukup membilas kulit bayi secara lembut dengan air dan sabun bayi dua kali sehari, lalu tepuk perlahan-lahan hingga kering.
  4. Jika jerawat tidak mengganggu, maka biarkan saja dan jangan disentuh-sentuh.
  5. Jangan berusaha untuk memencet jerawat pada bayi, karena dapat menyebabkan infeksi yang berasal dari tangan yang tidak steril.
  6. Sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memberikan pengobatan, karena kulit bayi cenderung lebih sensitif terutama pada bahan-bahan kimia tertentu.
  7. Bersihkan bagian tubuh bayi yang ditumbuhi jerawat dengan air hangat bersih dan sabun mandi khusus untuk bayi, yang bersifat hipoalergenik, misalnya dari produk dari Mothercare, SebaMed, Mustela, dan Johnson & Johnson
  8. Keringkan tubuhnya dengan handuk lembut yang bersih dan kering. Jangan digosok keras-keras.
  9. Jika air susu menyiprat wajahnya, bersihkan segera dengan kapas dan air hangat. Penting bagi Anda untuk  menjaga kulitnya selalu bersih dan kering
  10. Kulit bayi yang berjerawat, hanya boleh diolesi salep khusus sesuai resep dokter kulit anak, dan jangan  dipencet-pencet jerawatnya. Jangan mengoleskan lotion atau  krim pelembab kulit apa pun pada daerah yang ditumbuhi jerawat.
  11. Jangan memakaikan baju yang berlebihan, misalnya karena Anda khawatir bayi kedinginan. Pakaian yang berlapis-lapis, akan membuat permukaan kulit bayi tidak bisa bernapas, dan malah akan merangsang tumbuhnya jerawat baru, atau memperparah jerawat yang sudah ada.

Like this yoo ^^

Penguin Homoseksual


Meski keberadaan kaum gay semakin meningkat dari waktu ke waktu, akan tetapi masih banyak pihak yang belum bisa menerima perbedaan ini. Lalu apa yang akan terjadi jika hewan pun menjadi homoseksual?

Akhir 2011 lalu, sebuah kebun binatang di Toronto, Kanada dihebohkan oleh dua ekor pengun Afrika jantan yang menjadi tertarik dengan sesama jenis. Penguin-penguin yang dibawa ke kebun binatang tersebut untuk melakukan regenerasi ternyata lebih tertarik untuk saling berkencan dibandingkan dengan mendekati penguin betina. Padahal, penguin Afrika (Spheniscus demersus) merupakan spesies hewan yang terancam punah.
 
Penguin Afrika, dikenal juga dengan penguin berkaki hitam, hanya hidup di pesisir selatan Afrika Selatan. Populasi mereka di alam bebas anjlok hampir 75 persen dalam dua dekade terakhir. Dari populasi sekitar 225 ribu pada tahun 1990-an, kini hewan tersebut tinggal tersisa sekitar 60 ribu ekor saja.


Penurunan populasi penguin Afrika bahkan jauh lebih mengerikan jika melihat data International Union for Conservation of Nature (IUCN). Pada tahun 1910 lalu, populasi hewan terebut mencapai 1,4 juta ekor. Penurunan tersebut kemungkinan disebabkan oleh penurunan ketersediaan makanan akibat perubahan iklim, pencurian telur oleh manusia, serta tumpahan minyak dari kilang minyak lepas pantai yang merusak habitat mereka.


Akhirnya, setelah kedua penguin ini dipisahkan dan dipasangkan dengan penguin betina sebagai bagian dari program penyelamatan spesies hewan tersebut, penguin jantan itu mulai menunjukkan minat terhadap penguin betina.  Buddy, penguin jantan berusia 21 bersedia dipasangkan dengan Farai, penguin betina berusia 3 tahun. Adapun Pedro, penguin jantan lain berusia 10 tahun yang juga ‘diperkenalkan’ dengan sejumlah betina, sudah mulai sering mengencani mereka. 

Menurut para peneliti, saat penguin betina dihadirkan di antara penguin jantan, biasanya kehadiran itu akan memutuskan hubungan antara dua penguin jantan. Demikian pula sebaliknya. Namun ternyata teori ini tidak berlaku karena Buddy dan Pedro tetap saling bercengkrama sekian lama meskipun ada 10 ekor penguin betina hadir di kebun binatang tersebut.

Bagi penguin Afrika sendiri, bertelur baru bisa terjadi antara beberapa hari hingga satu bulan setelah si betina dibuahi. Pihak kebun binatang berharap, betina yang dibuahi oleh Buddy dan Pedro akan bertelur dalam waktu dekat sampai Maret mendatang. Adapun telur-telur pertama diharapkan dapat menetas akhir Januari.


Ini adalah contoh foto-foto eklusif mereka yang sempat menggemparkan dunia hewan ^^