Rabu, 21 Desember 2011
Cerpen tak berjudul
Diposting oleh Femillia di 21.50Gita cewek manis nan lugu ini memang masih polos pengetahuan nya akan pacaran. Walaupun ia selalu mencoba dan menjelajah dari cowok satu ke cowok lainnya tapi tetap saja dia belum tau seluk beluk mengenai arti pacaran yang sesungguhnya.
Dimulai saat dia dekat dengan cowok pujaan hatinya saat awal kelas 8, mereka pacaran namun sesaat. Naas saat setelah itu status single kembali dipegang olehnya.
Setelah bangkit dari keterpurukan ia mulai membuka hatinya pada cowok misterius yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Sebulan melalui proses pendekatan dan sekarang mereka pacaran hingga saat ini.
8 bulan pacaran, kini mereka yakin dan mulai merasa menyatu. Suka senang, sedih susah telah ditempuh bersama dalam perjalanannya setengah tahun lebih, indahnya keceriaan hingga jerit tangis yang membelenggu telah mereka lewati, masa kelam saat menghadapi guru yang curiga sampai restu orang tua pun telah mereka lalui, kini Gita yakin hanya dia lah cinta terakhirnya.
Namun suatu ketika peristiwa yang tak terduga pun menghampirinya, rasa indah dulu kini hilang seketika. Tak ia sangka seorang cowok kebanggannya itu pun meminta sesuatu yang lebih kepadanya, dimulai dari cium pipi, peluk, sampai cium bibir tanpa ikatan pernikahan. Entah pada saat itu juga hati Gita pun remuk, rasa sayangnya selama ini pun luntur. Ia tak menyangka akan permintaan pacarnya itu.
“Sebaik-baiknya laki-laki itu pasti ada sisi buruknya yaitu hawa nafsunya semata” sekejap perkataan mamanya pun melintas di fikirannya.
Dia tau apa yang pacarnya minta itu adalah perbuatan dosa, dosa besar yang sama dengan zinah. Terfikir olehnya rasa bosan yang akan menggelayuti sang pacar jika ia sudah berani dan memberikan first kiss nya itu. Cuma untuk suaminya ia ingin memberikan lembut bibirnya dan hangatnya kecupan mesra dari dirinya sesudah menikah nanti, bukan pada laki-laki yang mudah datang dan pergi apalagi masih dalam ikatan pacaran. Sungguh pada keadaan ini ia sangat rapuh. Entah apa yang ia harus lakukan, jelas dia akan menolak permintaan itu, tapi ia merasa terhina akan kemauan sang pacar tercinta. Dia bukan perempuan sembarangan yang mau melakukan itu tanpa berfikir panjang. Hanya 1 jalan keluar.. PUTUS
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar