Bab II
“Tugas Bahasa Indonesia untuk pekan depan adalah membuat karya tertulis yaitu cerpen, buatlah satu karangan fiksi atau pun non fiksi, tema tidak di tentukan jadi kalian bebas menyalurkan imajinasi kalian !” jelas Bu Niky di depan kelas
“Tapi Bu, membuat cerpen itu kan gak secepat yang ibu kira biasanya novelis itu bisa sampai berbulan-bulan loh Bu, untuk membuat karya tertulisnya !” protes Dila yang tidak setuju dengan tugas tersebut
“Ibu gak minta karangan cerpen kalian tersebut itu selesai pada waktu yang ibu tentukan, ibu hanya ingin melihat tanggung jawab kalian dalam mengerjakan tugas tersebut!” tukas Bu Niky dengan cepatnya
“Hmm.. otak gua mampet nih, gak dapet ide sama sekali !” curhat Femi kepada Vina
“Hahaha kesian.. makanya jangan mikirin Nanda mulu !” ledek Vina
“Emang lu udah dapet tema cerita novel lu Vin?” Tanya Femi
“Udah dung, temanya tentang percintaan gitu, hahaha !”
Vina memang sesosok cewek yang dramatis, kejadian kecil pun bisa dibesar-besarkan oleh nya. Mungkin karena sifat dia yang terlalu memperumit keadaan dia bisa memperoleh ide yang sedemikian rupa. “CINTA” satu kata dari tema novel yang dibuat Vina, yang membuat hati Femi terasa terkoyak, dan masalah itu pun terbayang dibenak fikiran nya kembali, perasaan yang membuat hatinya dag-dig-dug dan membuat ia pusing 7 keliling. “Nanda” satu nama yang terlintas dan mengingatkan nya kembali akan peristiwa itu, dan...
“Ahaa..akhirnya dapet juga tema nya hahaha !” teriak Femi dengan senangnya
0 komentar:
Posting Komentar